Menurut pendapat saya,jika melihat dari segi positifnya ya baik,tapi kalau dilihat dari segi negatifnya ya buruk.Keadaan pers di negara Indonesia,menurut saya kurang baik karena kondisinya sangat mencolok dan sangat terbuka.Bahkan dalam hal pribadi pun dikupas secara tajam,padahal kan itu merupakan suatu aib seseorang.Tapi anehnya di Indonesia orang-orang (para selebritis)senang sekali membuka masalah pribadi.Misalnya sekarang saja para artis lagi gencar-gencarnya melakukan perceraian.Heran.
Di Indonesia,jangankan masalah pribadi,masalah negara pun sampai dibabat habis.Saya tidak habis pikir kenapa ya pers di Indonesia senang sekali mencari kesalahan/kelemahan orang lain? sampai-sampai para wartawan berani menunggu bahkan tidur didepan rumah orang yang akan mereka jadikan bahan keuntungan yang besar.Dan jika tayangan-tayangan tersebut (hal-hal yang negatif) ditonton oleh anak-anak itu bisa berakibat buruk.Misalnya tayangan-tayangan yang sifatnya ghaib.Misalnya saja dalam program TPI tayangannya hanya menceritakan tentang keajaiban /mistik saja,itu kan tidak boleh karena takut bisa menggoyahkan iman seseorang apalagi film seperti itu ditonton oleh anak kecil. Kemudian dalam program Indosiar sering menayangkan tayangan tentang perjodohan(Take me out Indonesia/Take Him out Indonesia)itukan rasanya apa ya istilahnya memperdagangkan.,meskipun pers di Indonesia ada sisi positifnya tapi sepertinya sedikit sekali.Karena sepertinya anak-anak sekarang lebih suka melihat berita selebriti daripada berita tentang kondisi negara Indonesia dan juga berita dunia. Sekarang memang pers di Indonesia tidak dibatasi,tapi meskipun begitu harusnya tahu etika dan tidak mengikuti gaya pers orang lain.Kalau saja persnya tidak mengupas hal pribadi orang lain dan lebih banyak sisi positifnya saya setuju-setuju saja.Tapi sebenarnya sinetron dan film itu termauk pers bukan ya?
Di Indonesia,jangankan masalah pribadi,masalah negara pun sampai dibabat habis.Saya tidak habis pikir kenapa ya pers di Indonesia senang sekali mencari kesalahan/kelemahan orang lain? sampai-sampai para wartawan berani menunggu bahkan tidur didepan rumah orang yang akan mereka jadikan bahan keuntungan yang besar.Dan jika tayangan-tayangan tersebut (hal-hal yang negatif) ditonton oleh anak-anak itu bisa berakibat buruk.Misalnya tayangan-tayangan yang sifatnya ghaib.Misalnya saja dalam program TPI tayangannya hanya menceritakan tentang keajaiban /mistik saja,itu kan tidak boleh karena takut bisa menggoyahkan iman seseorang apalagi film seperti itu ditonton oleh anak kecil. Kemudian dalam program Indosiar sering menayangkan tayangan tentang perjodohan(Take me out Indonesia/Take Him out Indonesia)itukan rasanya apa ya istilahnya memperdagangkan.,meskipun pers di Indonesia ada sisi positifnya tapi sepertinya sedikit sekali.Karena sepertinya anak-anak sekarang lebih suka melihat berita selebriti daripada berita tentang kondisi negara Indonesia dan juga berita dunia. Sekarang memang pers di Indonesia tidak dibatasi,tapi meskipun begitu harusnya tahu etika dan tidak mengikuti gaya pers orang lain.Kalau saja persnya tidak mengupas hal pribadi orang lain dan lebih banyak sisi positifnya saya setuju-setuju saja.Tapi sebenarnya sinetron dan film itu termauk pers bukan ya?
Tidak ada komentar:
Posting Komentar