Semua langkah ditempuh oleh pihak pihak yang memiliki kompetensi tentang pentingnya menulis. Sekolah formal jelas. Pendidikan luar sekolah juga jelas, Layanan layanan sosial juga keluar masuk ke suku-suku di pedalaman sekedar untuk mengajarkan menulis (dan membaca) juga banyak dilakukan oleh lembaga Swadaya Masyarakat. Bagi mereka yang masuk kategori divable sekalipun, sudah diupayakan dari tingkat manual (mesin ketik) hingga yang digital (komputer berbasis huruf Braille).
Kemampuan menulis harus digali dan di asah. Digali berdasarkan minat dan bakat, dan diasah dengan praktek yang cukup. Percuma saja memiliki bakat dan minat tapi tidak di barengi dengan upaya dan kehendak untuk mengembangkan kemampuannya dalam menulis. Maka, mari mencoba menggali minat dan bakat masing-masing. Kuatkan minatnya dan tentukan bakatnya di bidang apa kemampuan menulis itu akan dikonsentrasikan,kemudian bloggingka.
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar